Minggu, 12 Februari 2012

Festival Musim Semi Unik di Jepang


Festival ini mampu menarik ratusan ribu wisatawan setiap tahunnya.

Sejak lebih dari 1.500 tahun lalu, penduduk Jepang telah melaksanakan ritual musim semi yang terbilang unik, yaitu festival penis dan vagina. Tradisi yang berakar dari budaya pertanian merupakan rasa syukur atas panen yang sukses serta ternak menghasilkan keturunan yang banyak.

Melalui festival tahunan tersebut pemerintah Jepang berharap dapat meningkatkan kesadaran keluarga memiliki anak dengan membantu meringankan beban membesarkan anak. Pemerintah Jepang menawarkan uang saku bulanan sebesar US$ 280 per anak menyusul pertumbuhan penduduk terendah di negeri matahari terbit.
Ada beberapa festival penis dan vagina di seluruh Jepang, tetapi yang paling terkenal berlangsung setiap tanggal 15 Maret di Kuil Tagata di Komaki City. Festival ini mampu menarik ratusan ribu wisatawan setiap tahunnya.

Dikutip dari Weird Asia News, festival dimulai dengan  Hime no Miya, ritual sakral untuk menghormati bumi. Saat itu, orang-orang akan berdoa dan menghidangkan berbagai makanan serta mengadakan perayaan. Para orangtua akan mendandani anak-anak mereka, berdoa untuk kesehatan bayi serta mengonsumsi banyak minuman dan makanan ringan.

Setelahnya, 40 pria akan mengarak sebuah patung alat genital wanita ke kuil Ogata, dengan anak-anak kecil yang juga membawa versi kecil patung ke kuil itu.

Beberapa hari setelah Hime no Miya, festival berlanjut dengan  mengarak lingga serupa penis yang diukir dari pohon berukuran 2,5 x 6 meter.

"Parade lingga berakar dalam kepercayaan Jepang kuno berarti pertumbuhan dan perkembangan segala sesuatu di bumi yang dikenal sebagai ibu yang harus dibuahi oleh surga sebagai representasi ayah," tulis brosur festival unik tersebut.

Rangkaian festival unik ini juga dimeriahkan dengan makanan dan berbagai suvenir, antara lain permen berbentuk alat kelamin pria dan wanita, lilin serta patung dan aksesoris genital dua gender.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih